Elektrode Oksigen Terlarut

Elektrode Optik, Polarografis, Galvanis untuk Penentuan Oksigen Terlarut yang Tepat

Elektrode oksigen terlarut menentukan jumlah oksigen yang terlarut dalam larutan. Sebagai indikator kualitas, mengetahui jumlah oksigen bebas nonsenyawa dalam produk adalah faktor penting untuk berbagai jenis lab, termasuk lab yang terlibat dalam penelitian farmasi, kontrol kualitas makanan & minuman, pemantauan lingkungan, dan banyak lagi. METTLER TOLEDO memproduksi eletrode optik, polarografis, dan galvanis untuk penentuan DO yang akurat di berbagai aplikasi laboratorium dan lapangan.

Hubungi untuk Harga
View Results ()
Filter ()

Tambahkan satu atau dua produk lainnya sebagai perbandingan
+62 21 2945 3919
Hubungi Servis

Jelajahi Layanan kami - Dirancang Khusus Sesuai Peralatan Anda

Kami mendukung dan melakukan servis peralatan pengukuran Anda di sepanjang siklus masa pakainya, mulai dari pemasangan hingga pemeliharaan preventif dan kalibrasi hingga perbaikan peralatan.

Uptime
Dukungan & Perbaikan
Kinerja
Pemeliharaan & Optimasi
Kepatuhan
Kalibrasi & Kualitas
Keahlian
Pelatihan & Konsultasi

FAQs

Apa jenis elektrode yang dapat digunakan untuk mengukur DO (oksigen terlarut)?

Berikut adalah jenis teknologi sensor oksigen terlarut yang tersedia untuk aplikasi laboratorium dan lapangan:

a. Elektrode oksigen terlarut optik (InLab OptiOx)

b. elektrode oksigen terlarut polarografis (InLab 605)

c. Elektrode oksigen terlarut galvanis (LE621)

 

Bagaimana cara kerja elektrode oksigen terlarut optik?

Elektrode DO optik menggunakan pewarna khusus yang diterapkan pada membran di ujung sensor (sebagaimana ditunjukkan pada gambar). Pewarna ini dapat dieksitasi dengan menyerap cahaya biru yang dipancarkan secara internal oleh sensor. Saat pewarna yang dieksitasi kembali ke status awalnya, fluoresens dari pewarna tersebut bersinar dengan memancarkan cahaya merah, yang akan diukur oleh detektor cahaya dalam sensor. Saat molekul oksigen muncul pada permukaan luar membran, molekul tersebut dapat menyerap energi berlebih dari pewarna yang dieksitasi. Dengan melakukan tindakan ini, molekul oksigen dapat mengurangi (quenching) jumlah fluoresens yang mencapai detektor cahaya. Semakin banyak oksigen dalam sampel, semakin banyak proses quenching fluoresens yang terjadi, dan sinyal yang diukur akan semakin rendah. Sensor juga berisi sumber cahaya merah. Cahaya ini tidak mengeksitasi pewarna sehingga tidak menghasilkan fluoresens, tetapi hanya direfleksikan oleh pewarna dan diukur dengan detektor cahaya. Cahaya merah digunakan sebagai referensi untuk mengetahui penurunan dalam cahaya terdeteksi yang tidak terkait pada proses quenching oksigen, misalnya berkurangnya sensitivitas detektor yang bergantung pada pewarna atau suhu. Untuk informasi terperinci, pelajari lebih lanjut dalam video berikut.
 

Pengukuran Oksigen Terlarut Optik dengan OptiOx

Pengukuran Oksigen Terlarut Optik dengan OptiOx

 

 

Elektrode oksigen terlarut optik
Elektrode oksigen terlarut optik

 

 

Bagaimana cara kerja elektrode DO polarografis?

Elektrode memiliki anode perak yang dikelilingi katode logam mulia yang terbuat dari emas atau platinum. Elektrode ini dipolarisasikan oleh tegangan listrik secara konstan, yang diberikan oleh instrumen. Hasilnya, anode memperoleh muatan listrik positif dan katode memperoleh muatan listrik negatif. KCl adalah elektrolit dan tersimpan dalam membran yang memisahkannya dari sampel. Saat oksigen memasuki elektrode, molekul oksigen akan dikurangi di katode untuk membentuk ion hidroksida. Karena potensial polarisasi dijalankan secara konstan, reaksi oksigen akan meningkatkan sinyal elektris. Efek ini sebanding dengan tekanan oksigen sebagian pada sampel. Elektrode menggunakan reaksi kimia untuk mengoksidasi dan mengonsumsi anode perak. Sebaliknya, katode terbuat dari logam mulia dan tidak ikut serta dalam reaksi kimia. Katode menjadi permukaan reaksi pada oksigen, dan oksigen tersebut akan dikurangi oleh elektron yang ditransportasi dari anode melalui kabel.

Elektrode DO Polarografis
Elektrode DO Polarografis

 

 

Bagaimana cara kerja elektrode DO galvanis?

Anode biasanya terbuat dari seng atau timah, yang berisi dua elektrode, sementara katode biasanya terbuat dari perak atau logam mulia lainnya. Elektrode disambungkan secara internal dengan kabel yang memungkinkan aliran listrik mengalir di antara keduanya. Komponen ini terdapat dalam poros, yang disegel oleh membran yang khusus untuk menyerap oksigen (sebagaimana ditunjukkan pada gambar). Elektrolit harus bersifat cair dan basa. Masuknya oksigen dalam elektrode memungkinkan reaksi kimia untuk mengoksidasi (dengan memberikan elektron) dan mengonsumsi anode.
Sebaliknya, katode terbuat dari logam mulia dan tidak ikut serta dalam reaksi kimia. Katode berfungsi sebagai permukaan reaksi tempat oksigen akan dikurangi. Elektron yang ditransportasi dari anode ke katode melalui kabel menghasilkan aliran listrik, yang dapat diukur pada pengukur DO. Semakin banyak oksigen masuk ke sistem, semakin banyak aliran listrik yang dihasilkan.
 

Elektrode DO Galvanis
Elektrode DO Galvanis

 

 

Apa perbedaan antara elektrode oksigen terlarut polarografis dan galvanis?

Karakteristik

Elektrode DO Galvanis

Elektrode DO Polarografis

  • Bahan anode
  • Bahan katode
  • Polarisasi
  • Waktu polarisasi
  • Penyusutan anode
  • Konsekuensi hasil oksidasi
  • Konsekuensi bawaan pada prinsip kerja
  • Seng atau timah
  • Perak
  • Polarisasi mandiri
  • Tidak ada
  • Sepanjang waktu
  • Endapan pada elektrolit
  • Endapan menyelimuti membran dan mengurangi daya serapnya terhadap oksigen
  • Anode mengalami penyusutan baik jika sensor digunakan maupun tidak
  • Sebagian besar perak
  • Emas atau platinum
  • Polarisasi yang dipicu instrumen
  • Beberapa jam (sekitar 6 jam)
  • Hanya selama pengukuran
  • Terakumulasi pada anode
  • Hasil oksidasi akan melapisi anode dan mengurangi sensitivitas sensor
  • Diperlukan waktu polarisasi selama beberapa jam sebelum pengukuran

 

Oleh karena itu, sensor galvanis tidak diperlukan waktu pengaktifan dan lebih stabil pada tingkat oksigen terlarut rendah dibandingkan probe polarografis. Sebaliknya, sensor polarografis memiliki masa pakai yang lama. Untuk informasi lebih lanjut tentang prinsip kerja masing-masing sensor, lihat pertanyaan 3 dan 4 di atas.

 

Apakah diperlukan adanya persiapan elektrode untuk sensor DO laboratorium sebelum pengukuran?

a. Sensor elektrokimia harus diperiksa untuk memastikan integritas membrannya. Selain itu, harus dipastikan juga bahwa elektrolit diisi ulang dengan baik, jika pengisian ulang elektrolit dapat dilakukan.
b. Bila menggunakan sensor polarografis, pastikan sensor dipolarisasi dengan tepat.
c. Sensor DO laboratorium optik tidak memerlukan persiapan apa pun sebelum digunakan.

 

Apakah elektrode oksigen terlarut optik perlu dikalibrasi sebelum pengukuran dilakukan?

Untuk pengukuran oksigen standar, kalibrasi satu titik pada saturasi oksigen (udara yang disaturasi air) sebesar 100% cukup untuk banyak aplikasi. Untuk pengukuran konsentrasi oksigen rendah (di bawah 10% atau 0,8 mg/L), sebaiknya menggunakan titik kalibrasi kedua dengan larutan standar bebas oksigen (ini terkait dengan saturasi oksigen 0%). Untuk tujuan ini, tablet nol oksigen dilarutkan dalam air agar dapat meniadakan semua oksigen terlarut di dalamnya.

 

Apakah sampel perlu diaduk saat mengukurnya dengan sensor DO laboratorium?

Untuk sensor DO laboratorium elektrokimia, pengadukan perlu dilakukan karena sensor mengonsumsi oksigen saat pengukuran. Pengadukan harus dilakukan dengan menjaga konsistensi kecepatannya. Berbanding terbalik dengan sensor elektrokimia, elektrode DO optik tidak memerlukan pengadukan karena tidak mengonsumsi oksigen. Agar dapat mengurangi durasi pengukuran, ujung sensor harus direndam dalam sampel sebelum pengukuran dimulai. Prosedur ini akan menyeimbangkan konsentrasi dan suhu oksigen. Pastikan gelembung udara tidak muncul di ujung sensor. Bila muncul, konsentrasi oksigen pada gelembung udara juga akan diukur, sehingga memberikan hasil yang salah.  

Mengukur dengan sensor DO laboratorium
Mengukur dengan sensor DO laboratorium

 

 

Bagaimana cara menyimpan sensor DO laboratorium?

  • Tips penyimpanan umum:
    Setelah pengukuran, sensor harus dibersihkan dengan air dan diseka menggunakan tisu lembut. Terutama saat mengukur sampel biologis, Anda harus memastikan pertumbuhan mikrobiologis tidak terjadi. Untuk performa optimal, sensor harus disimpan dalam lingkungan yang aman pada suhu antara 5 hingga 45° C, serta pastikan tidak terjadi perubahan suhu drastis.

  • Sensor DO Galvanis untuk aplikasi laboratorium:
    Untuk penyimpanan jangka pendek, sensor harus dibilas dengan air tanpa ion dan diletakkan dalam larutan penyimpanan. Untuk penyimpanan jangka panjang, sensor juga harus dialiri listrik arus pendek (untuk mencegah penurunan performa akibat polarisasi mandiri yang berkelanjutan) dan menyimpannya di tempat yang sejuk.

  • Sensor DO Polarografis untuk aplikasi laboratorium:
    Selama penyimpanan jangka pendek, jangan lakukan polarisasi selama 6 jam; Anda dapat membiarkannya terhubung ke instrumen. Untuk penyimpanan jangka panjang, sensor harus dilepas dari perangkat karena polarisasi secara terus-menerus akan mengurangi masa pakainya. Asalkan sensor diisi dengan elektrolit internal dan tutup pelindung dipasang di atas membran, sensor dapat disimpan selama beberapa bulan. Namun, agar sensor dapat digunakan lagi setelah lebih dari tiga bulan disimpan, elektrolit di dalamnya harus diganti. Jika Anda berniat untuk menyimpannya lebih dari enam bulan, elektrolit harus dikeluarkan.

  • Sensor DO optik laboratorium:
    Sensor optik harus disimpan dalam keadaan kering. Sensor dengan modul membran yang dapat diganti harus diganti secepatnya saat sensor menunjukkan pengurangan performa.


 

Apakah sensor DO laboratorium dari METTLER TOLEDO tahan air?

Sebagian besar sensor berperingkat IP67, yang memastikan keseluruhan sistem portabel dapat bertahan terhadap lingkungan basah dan menuntut.

 

Apakah probe DO laboratorium METTLER TOLEDO juga dapat mengukur suhu?

Sebagian besar probe laboratorium kami dilengkapi probe suhu terintegrasi yang membantu mengukur suhu sampel dengan tepat.

 

Apakah sensor DO laboratorium InLab 605 juga dapat digunakan untuk aplikasi lapangan?

Ya, karena sensor ini dilengkapi poros PPS dengan serat kaca yang diperkuat dan membran pengukuran dilindungi oleh jaring baja, sehingga sensor ini dapat digunakan secara optimal untuk aplikasi yang menuntut.

 

Apa yang dimaksud dengan BOD (Kebutuhan oksigen biologis) dan mengapa BOD perlu diukur?

BOD (kebutuhan oksigen biokimia) menunjukkan jumlah oksigen yang dikonsumsi oleh bakteri dan mikro-organisme lainnya saat mendekomposisi materi organik dalam kondisi aerobik pada suhu spesifik. BOD adalah parameter penting dalam pabrik pengolahan air yang menunjukkan tingkatan polusi organik dalam air. Untuk mempelajari lebih lanjut, Anda dapat melihat panduan khusus topik ini: Kebutuhan Oksigen Biokimia dari Teori Hingga Praktik. Dengan pengukur DO SevenExcellence mengatur proses penentuan BOD secara mandiri dapat dilakukan secara singkat.

Mengukur Kebutuhan oksigen biologis (BOD)
Mengukur Kebutuhan oksigen biologis (BOD)

 

 

Apakah probe DO optik laboratorium juga dapat digunakan untuk mengukur BOD?

Ya, InLab OptiOx dilengkapi peralatan yang tepat untuk mengukur BOD. Adapter OptiOx BOD khusus membuat sensor cocok untuk pengukuran di semua kanister BOD standar.

 

Apakah sensor DO optik hanya dapat digunakan untuk aplikasi lab?

Tidak, desain tangguh InLab OptiOx dan aksesori yang cocok membuatnya ideal untuk berbagai aplikasi, baik di laboratorium maupun luar ruangan. Pelindung protektif baja OptiOx (sebagaimana ditunjukkan di bawah) menawarkan perlindungan sensor dalam lingkungan yang sulit. Pelindung ini memiliki berat yang ringan, sehingga mudah diperpanjang ke titik pengukuran terendah.

Pelindung protektif OptiOx baja
Pelindung protektif OptiOx baja